- Jika pelat dapat berputar (berputar) bebas di atas tumpuan, maka pelat dikatakan diam bebas.
- Jika tumpuan mencegah rotasi pelat dan sangat kaku terhadap momen puntir, pelat dikatakan terjepit penuh.
- Jika balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat tersebut luluh sebagian (elastis luluh).
Tergantung pada bentuk geometris dan arah tulangan metode analisis Pelat dibagi menjadi dua, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah. Pada Bab ini kita akan membahas pelat 1 arah.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh gambar pelat satu arah dan pelat dua bentang/bersambung.
Analisis momen lentur pada pelat satu arah dapat dianggap sebagai guncangan pada beberapa tumpuan.
Selain itu, SNI-03-2847-2002 memungkinkan untuk menentukan momen lentur dengan menggunakan koefisien momen, asalkan kondisi berikut dipenuhi.
- Panjang bentang adalah seragam, jika terdapat selisih selisih antara bentang terpanjang dan bentang terpendek, maksimal 20%.
- Beban hidup harus < 3 waktu beban mati
- Penentuan panjang L untuk bentang yang berbeda:
– Untuk momen pitch, L = jarak bebas antar tumpuan.
– Untuk momen tumpuan, L = bentang media bebas ke kiri dan ke kanan tumpuan.
Gambar 1. Koefisien momen pelat satu arah
Untuk lebih memahami analisis perhitungan pelat satu arah, berikut ini diberikan langkah-langkah perhitungan pelat satu arah sebagai berikut:
1. Tentukan tebal pelat, dengan syarat batas lendutan (Tabel 1.4).
2. Hitung beban: beban mati, beban hidup, dan beban terfaktor
3. Hitung momen akibat beban terfaktor (Tabel 2.1).
– ρ min < ρ < ρ ibu
4. Tentukan diameter dan ruang tulangan dengan mempertimbangkan lebar retak:
Untuk detail lebih lanjut tentang masalah perencanaan pelat satu arah, lihat contoh perencanaan pelat satu arah di bawah ini
Contoh:
Diketahui pelat lantai seperti pada gambar di bawah ini ditopang secara bebas pada dinding bata yang menahan beban hidup 150 kg/m2 dan penutup pelat finishing (ubin, spesifikasi, pasir dalam tiang pancang) sebesar 120 kg/ m2. Hidangan ini terletak di lingkungan yang kering. Mutu beton fc’ = 20 MPa, Mutu baja fc = 240 MPa (Polos).
Ditanya: Diperlukan Ketebalan Batu dan Penguatan.
Pemenuhan:
1. Tentukan ketebalan pelat (dalam hal persyaratan lendutan).
Tebal pelat minimum hmin menurut tabel 1.4, untuk fy = 240 MPa dan pelat ditopang bebas pada dua sisinya adalah:
hm =
Ketebalan pelat ditentukan menjadi h = 0,14 m (= 140 mm).
2. Perhitungan Biaya yang dikeluarkan.
q = 1,2 qd + 1,6 q1
qd untuk berat sebenarnya = 0,14 x 2,40 = 0,336 t/m2
pelapis lantai qd = 0,120 t/m2
Jumlah beban mati qd = 0,456 t/m2
Beban hidup q1 = 0,150 t/m2
Beban terfaktor qu = 1,2 x 0,0,456 + 1,6 x 0,150
= 0,7872 t/m2
3. Perhitungan Momen yang terjadi
Menggunakan koefisien momen, kita memiliki:
Di lapangan, Mu = 1/8 qu L2 = 1/8 x 0,7872 x 3,62
= 1,2753 mt
Di alas (mempertimbangkan jepit yang tidak terduga)
Mu = 1/24 qu L2 = 1/24 x 0,7872 x 3,62
= 0,4251 tm
4. Perhitungan penguatan
Ketebalan pelat h = 140 mm
Ketebalan penutup p = 20 mm (artikel 1.3).
Diameter tulangan fp = 10 mm ditentukan
Tinggi efektif d = h – p – ½ fp
B. Penguatan fokus
C. Penguatan divisi
5. Sketsa penguatan