
Contoh:
يَسُرُّنِي أنْ تَصْدُقَ —–> يَسُرُّني صِدْقُكَ
Saya suka kejujuran Anda <----- Saya senang Anda jujur
ارِيْدُ آكٌلَ التُفَّاحَ ———> أُرِيْدُ اكْلَ التُفَّاحَ
Saya ingin makan apel <------ Saya ingin makan apel
أنْ تَفْعَلَ الوَاجِبَ خَيْرٌ لَكَ ——> فِعْلكَ الواجِبَ خَيْرٌ لَكَ
Kerja wajib Anda baik untuk Anda <---- Anda harus melakukan kerja wajib, itu baik untuk Anda
طَلَبَ التِلْمِيذُ أنْ يُجِيْبَ ——> طَلَبَ التِلْمِيْذُ الإجَابَةَ
Seorang siswa meminta jawaban <---- Seorang siswa meminta jawaban
رَغِبْتُ فِيْ أنْ يُسَافِرَ ——-> رَغِبْتُ فِيْ سَفَرِهِ
Saya senang dengan safarinya <----- Saya senang dengan safarinya
عَجِبْتُ مِنْ أنْ تَتَكَبَّرَ ——> عَجِبْتُ مِنْ تَكَبُّرِكَ
Saya terkejut dengan kesombongan Anda <---- Saya heran Anda sombong
Diskusi:
Pada contoh di atas ada kata أنْ yang tugasnya mendakwahkan fi’il mudhore sob, penjelasan lebih lengkapnya bisa kalian baca di sini di nashob. Sekarang mari kita lihat kalimat di atas yang mengandung kata أنْ + fi’il di atas, kemudian perhatikan kalimat selanjutnya yang bertanda panah, jika diperhatikan, kalimat yang bertanda panah tersebut merupakan bentuk lain dari gabungan kata أنْ . + fi’il, seperti Contoh kalimat pertama di atas:
يَسُرُّنِي أنْ تَصْدُقَ : ada kata أنْ + fi’il artinya ‘أنْ تَصْدُقَ’, gabungan seperti ini sebenarnya sama artinya dengan mashdar.
Atau bisa juga mengubah kata dari أنْ تَصْدُقَ menjadi صِدْقُكَ tanpa mengubah artinya, dengan syarat harus diawali dengan أنْ dan dihubungkan dengan fi’il mudhore’. maka susunannya bisa diubah menjadi mashdar.
Dan jika diperhatikan, kalimat yang ditunjukkan anak panah atau kalimat yang mengandung masdar, i’rob disesuaikan dengan posisi أنْ + fi’il pada kalimat sebelumnya. merampok sama.
Aturan:
- أنْ adalah huruf masdar muawwal [dikatakan muawwal karena susunan أنْ + fi’il itu bisa ditakwil menjadi mashdar].
- Susunan أنْ + fi’il terkadang bisa berbentuk fa’il, naibul fa’il, mubtada’, khobar, maf’ul bih, atau bahkan bisa berbentuk majrur karena huruf jar.